Tim ahli dari lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Bandung, melakukan riset tentang tingkat kepuasan mustahik dan muzaki terhadap pelayanan BAZNAS Kota Bandung selama 60 hari, dengan sampel yang di survei sebanyak 404 orang mustahik dan 344 orang muzaki BAZNAS Kota Bandung.
Ketua tim penelitian, Dr. Wasifah Hanim memaparkan dalam laporan hasil penelitiannya di Hotel Grand Asrilia, pada senin 27 Desember 2022, tingkat kepuasan mustahik dan muzaki terhadap pelayanan BAZNAS Kota Bandung masuk dalam kategori baik dan sangat baik.
Hasil survei untuk perhitungan indeks kualitas pelayanan BAZNAS Kota Bandung dari persepsi Mustahik mendapat nilai yang sangat baik dengan persentase 85,61%. “..berdasarkan indeks layanan BAZNAS, diperoleh dari persepsi mustahik itu 85,61 % itu dengan kategori sangat baik.” Jelas Dr. Wasifah Hanim.
Sementara itu untuk kualitas layanan BAZNAS Kota Bandung dari persepsi muzaki, mendapatkan nilai yang baik dengan persentase 77,03 %. “..untuk penilaian indeks kualitas layanan BAZNAS Kota Bandung dalam persepsi Muzaki diperoleh nilai 77,03%, dengan kategori baik.” tambahnya
Ketua BAZNAS Kota Bandung, Dr. Akhmad Roziqin mengatakan bersyukur dengan hasil riset yang dilakukan oleh tim dari LPPM Universitas Muhammadiyah Bandung ini. Dr. Akhmad Roziqin melanjutkan, hasil penelitian ini akan menjadi bahan pengambilan kebijakan BAZNAS Kota Bandung untuk menjaga kepercayaan dan kepuasan para mustahik dan muzaki, serta akan terus meningkatkan pelayanan semaksimal mungkin.
“Tentu kita syukuri hasil riset ini, sekaligus juga akan menjadi bahan pengambilan kebijakan kita untuk merawat kepuasan ini, syukur-syukur juga bisa meningkatkan ketingkat maksimal.”ucapnya
Ia juga menambahkan, bahwa dirinya sepakat dengan saran dari para peneliti bahwa kebijakan yang diambil BAZNAS Kota Bandung harus berbasis riset dan akan memastikan bahwa tradisi riset ini akan terus dilakukan kedepannya, mengingat masih banyaknya variable zakat yang sangat luas.
“Kami juga sepakat bahwa kebijakan BAZNAS ini memang harus berbasis hasil riset. Mengingat variabel zakat sangat luas tentu survei hanya sekali ini jelas tidak cukup, apalagi tadi sudah di usulkan detail problem tentang zakat yang perlu di follow up dengan riset ini yang memastikan kami di BAZNAS tradisi riset ini akan coba terus dilakukan agar kita berpijak dengan hasil studi yang kredibel.” Kata Dr. Akhmad Roziqin.
*wan